Friday, April 20, 2012

Gue Tulang Rusuk, Bukan Lego!

"Tulang rusuk dan pemiliknya takkan tertukar, dan akan dipertemukan pada saat yang paling tepat"
Febi Riskikarina, via twitter.

Hmm, ya. Mungkin memang begitu adanya. Dan kesimpulannya adalah: semuanya belum dipertemukan, gue dan si pemilik.

Mencoba dua tahun lamanya untuk diam dan setia pada pemilik yang satu itu, tapi ternyata bukan dia empunya gue. Ruang diantara tulang rusuknya yang hilang terlalu sempit, sesak apabila gue terjejal didalamnya. Hatinya tidak begitu luas. Egonya tidak dapat dimengerrti. Padahal dia orang yang cukup baik dan cukup perhatian. Bahkan gue sempat bermimpi ingin dimiliki olehnya.

Lupakan. Berarti tubuh yang udah gue coba jajal selama dua tahun itu bukan empunya gue. Bukan pelengkap setengah lingkaran yang selama ini gue cari. Bukan tempat bagi gue, si tulang rusuk yang tengah mencari tubuh siapa untuk melengkapi rerangka hidupnya.

Beberapa waktu sempat gue hanya diam. Berharap si empu yag mencari satu rusuknya yang hilang. Agar pas hidupnya. Hidup gue. Hidup dia dan gue. Kali ini diam bukanlah emas. Gue bosan. Sampai akhirnya berjumpa dengan tuan yang lain. Ah betapa tuan yang satu ini memberikan gue kenyamanan yang terhangat.

Tuan yang baik hati. Si tuan dapat bersosialisasi dengan lihai. Kata-katanya manis, lebih manis dari madu yang termanis. Gue menaruh kepercayaan penuh pada si tuan yang pandai memuji satu ini. Dan ya, berharap dialah yang akan megakuisisi gue untuk menjadi pelengkap rerangkanya, menjadi rusuknya yang hilang.

Tapi si tuan agak sedikit tamak. Bukan cuma gue yang dia coba untuk menutupi ruangnya yang bolong, tapi banyak rusuk yang lain. Dan kesemuanya sama, berharap dialah yang pas untuk si tuan, Ah, tidak. Gue mundur saja. Begah rasanya dipenuhi rusuk-rusuk lain dengan pengharapan yang mungkin mirip yang dijajal di bagiannya yang kosong. Letih, kadang diperhatikan, kadang dibiarkan. Kadang dicari-cari, lalu diabaikan. Dilepas-pakai, dicoba-coba seperti ia sedang bermain lego.

Gue bukan lego. Gue tulang rusuk. Yang mencari pemilik gue yang sebenarnya.

Gue masih mencari. Mencari si pemilik, si majikan yang pas bagi gue. Cuma waktu teman gue satu-satunya dalam pencarian ini.

Tak lama berselang, waktu bertanya akankah gue pas dengan manusia yang satu ini. Dia membawa gue kepada si manusia, dan memaksa gue untuk menjajalkan diri ke dalam ruang si manusia yang kurang lengkap tatanannya itu.

Lumayan, lumayan hangat. Dia pemberani. Sebagai tulang rusuk yang kini tengah terjajal di tubuhnya, gue selalu bisa merasa benih adrenalin pemberaninya. Tidak bicara banyak. Tidak pandai memuji. Tidak merayu. Tapi dia mampu mengingatkan aku kepada Rabb-ku jauh lebih dalam. Ya Rabb, akankah aku cocok menjadi rusuknya?

Gue sedang menjajal. Mencoba menyesuaikan sendiri diantara rongga badannya. Menjadikan anatomi dirinya sempurna. Sisa dan rasa yang dulu masih terasa, entah apakah gue akan betah disini atau ngga. Tapi gue mau mencoba. Mencoba mengisi ruangan yang baru. Mencoba menghapus bagaimana asyiknya berada di tempat yang lama. Membuat diri gue sendiri nyaman, lebih nyaman dari ruang rusuk yang sebelumnya. Ya, setidaknya gue juga berusaha mencari siapa pemilik gue yang tepat.

Gue ingin mengelilingi dunia dengan waktu, demi bertemu siapa pemilik gue sebenarnya. Gue merasa mampu berjalan terus, karena diam itu nihil. Gue ingin mencicipi proses, belajar dari setiap rongga yang gue singgahi, agar tau mana yang paling nyaman, paling tepat, paling mengisi bagi gue dan pemilik gue.

Gue si tulang rusuk. Gue masih mencari siapa pemilik gue.


Mmm... mungkin ga kalo itu kamu, mas?

5 comments:

Anonymous said...

Pepatah pernah berkata: kita memang akan singgah di dermaga yg salah,sblm akhirnya berlabuh di dermaga yg tepat..itu agar kita dpt menghargai Dermaga tempat kita berlabuh selamanya...
(Sadisss)hehehe...

fanyli said...

aih mateeee. hahaha.
aku juga pernah denger pepatah gini: "kiss the frogs before you meet the prince" so tell me how many frogs should I kiss? :/

Anonymous said...

Febi Riski Karina said via twitter (@FebiRKarina): Damn! Blognya representatif banget T_T nyesel kemaren gue ngepost quote haha. Good job baby (y) :*

Niken said...

kalo ternyata kemungkinan terburuknnya nihnyaa.. Ketemunya diasaat yang tepat, dan ternyata saat yang tepat itu bukan pas didunia. Sedih juga yaaaa :((

fanyli said...

keeeennnn amit amit naujubillahiminzalik *ketok meja*
mudah mudahan kita dapet pas kita masih muda, masih di dunia ya ken, aamiin!!