Wednesday, March 20, 2013

Nyata II

dalam eratnya dekapanmu, aku ini bahagia, dan ingin menangis. siapa aku ini buatmu? seakan tak peduli soal itu, kita terus mendekap satu sama lain. Aku sangat ingin menangis, saat kamu memelukku erat. merasakan kulitmu yang menyentuh kulitku. menghirup baumu, sesaat kau bangun dari tidur siangmu. lelahkah kau, sayang? istirahatlah, aku disini. disampingmu. nyata. aku bukan fantasimu. kali ini. hari ini. entah dimana aku esok hari, tapi aku disini hari ini. nyata. dan dalam dekapanmu, hatiku pecah sedikit. bagaimana nanti? bagaimana esok hari? bagaimana saat aku kembali ke kotaku, meninggalkanmu, kembali menggantungkan rinduku akan kamu, dan kembali memfantasikan kamu. saat pipi kita bersentuhan, saat janggutmu dapat jelas kurasa di pipi kananku. lalu kapan? kapan dapat kurasa sensasi itu lagi? kamu yang selama ini hanya ada dalam otakku, kali ini, hari ini, kamu nyata. nyata. ini kupegang pipimu. kubelai rambutmu. kuhirup wangimu. kudekap erat tubuhmu. sayangku, kenapa kita begini?





Jawaban dari segala doa: Nyata.