Tuesday, December 27, 2011

si sibuk

kemana lo?
saat gue butuh lo hanya untuk membaca curhatan kekesalan gue.
lo kemana?
sibuk?
terlalu sibuk sampe ga sempet melirik ke gadget dan membaca curhatan gue?

tapi kan...
selama ini gue berusaha buat selalu ada saat lo butuh untuk diberi saran, diberi masukan.
dan gue berusaha selalu kasih lo saran saran yang... ah.

sudahlah.

pada akhirnya gue yang harus selalu ngerti, selalu ngalah.
lo terlalu sibuk dan mungkin akan selalu terlalu sibuk.

doa gue cuma satu sih, semoga lo selalu inget gue gue terlintas di pikiran lo walau hanya sekali.




dan di akhir kata, harusnya gue sadar, gue...

emang gue siapanya elo yang harus diperhatiin pesan-pesan messenger tentang curhatannya?
ya ga?
ya kan...


Monday, December 26, 2011

Youth and Organisations

This is the second post I made to join the Lomba DPD from http://lomba.dpd.go.id/?s=102 :)
I intentionally try to make this in (hopefully a proper and good) English. ;)


If I ever been a representative of DPD RI, I would encourage and embolden the youth of Indonesia to become the youth of the world, and dare to make changes, both to Indonesia and to the universe. The first mission came up to this idea is to ensure the youth participating in kinds of organisations and events, and showing themselves as they are.

Why do they need to participate in kinds of organisations and events? As far as i concern, organisations is the place where they can build networks, develop their skills and, as I believe, the perfect place to run from their daily life. By doing voluntary acts from the organisations they are working for, they have themselves safe and keep away from such negative things such as consuming drugs, join to a gangster or whatsoever. Youth, as I do, often feel bored to such repetitive activities and routines: home - to school (or campus) and spend the rest of the day at school - to tutoring class - to home and do the home works and tasks. It might sound so boring, and yes, that is boring. So, joining and working for and organisations, I’d say, is a perfect runaway.

Moreover, the organisation will provide members, whom to them are their networks. Life is not alone, the youth will need help from many hands and they can always ask and find the helping hands they need from these friends. These friends will also develop their skill to communicate, to persuade and to lead a group of people. This stuff basically will be needed for their future.

So, to encourage and to embolden them to join kinds of organisations, I, as the representative of DPD RI, will also encourage any students organisations to stand and do stuff needed to meet the vision. Starting from schools, for example, I will try to encourage students to join organisations such as OSIS, any extracurricular like Paskibra, Rohis, PMR, etc., and also do the same for the universities.

The youth also need to show themselves as they are by being themselves. And why do they need to be themselves? So the world is not full by fake people. Once they true to themselves, they’ll be true to the world.

So, the vision from this youth and organisations stuff is to let the youth be the agent of the change to a better Indonesia, and to a better world.

Sunday, December 25, 2011

Beasiswa Tepat Sasaran

I made this post in order to join the Lomba Blog from http://lomba.dpd.go.id/?s=102 :)
So here's my post, juries :)


Pemerataan pendidikan itu bukanlah hal yang mudah. Namun, lebih baik mengeluarkan tindakan untuk berusaha meratakan pendidikan di Indonesia daripada kalimat tersebut hanya tertuang dalam bentuk teori saja, tanpa ada tindakan riil untuk menyatakannya. Apabila saya menjadi anggota DPD RI, maka saya akan berusaha meratakan pendidikan untuk memajukan pembangunan ekonomi sekaligus pembangunan nasional Indonesia melalui pemberian beasiswa tepat sasaran.

Mengapa pemberian beasiswa? Banyaknya sumber daya manusia yang cerdas namun tidak mendapat pembiayaan atau tidak dapat membiayai dirinya sendiri untuk mengenyam pendidikan tingkat lanjut adalah alasan pertama perlunya diadakan pemberian beasiswa. Seperti yang kita ketahui bahwa banyak warga kurang mampu yang membutuhkan dana untuk pendidikan tingkat lanjut di Indonesia. Pendidikan tingkat lanjut itu sendiri sangat diperlukan untuk membentuk karakter sumber daya manusia yang cerdas, layak untuk ikut serta dalam kehidupan masyarakat global, memiliki daya saing, dan secara langsung dapat mengangkat martabat negara sekaligus menghapus stereotype sumber daya manusia Indonesia yang bodoh dan tertinggal.

Saya, apabila saya adalah anggota DPD RI, percaya, bahwa untuk memajukan Pembangunan Ekonomi, yang kemudian akan berimplikasi pada pembangunan nasional, hal yang harus pertama dilakukan adalah memperbaiki mutu sumber daya manusia melalui pendidikan. Karena dalam suatu pembangunan nasional, terdapat orang-orang sebagai sumber daya manusia, sebagai mesin utama yang menjalankan misi dari pembangunan ekonomi yang kemudian akan berimbas pada misi pembangunan nasional tersebut. Oleh sebab itu, pemberian beasiswa ini diharapkan dapat menyuntik semangat pemuda-pemuda Indonesia untuk mengenyam pendidikan lebih lanjut.

Kemudian, misi tersebut direalisasikam dengan benar-benar memilih calon-calon penerima beasiswa agar beasiswa yang akan diberikan tepat sasaran dan tepat guna. Beasiswa itu sendiri adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangann yang bertujuan untuk digunakan demi kelangsungan pendidikan yang ditempuh. Sangat tidak sejalan apabila beasiswa tersebut jatuh kepada siswa/mahasiswa yang salah. Beasiswa tersebut akan saya tujukan kepada anak-anak dari keluarga miskin, yang hidup di pinggiran kota Jakarta dengan rumah seadanya. Saya juga akan memusatkan pemberian beasiswa tersebut kepada anak-anak jalanan dan anak-anak yang putus sekolah sehingga mereka dapat kembali sekolah dan melanjutkan sekolah mereka.

Pemberian beasiswa tepat sasaran ini bukanlah hal yang mudah bagi seorang anggota DPD RI, karena faktanya, institusi pendidikan yang notabene tempat untuk menyalurkan beasiswa tersebut pun belum dapat merealisasikan beasiswa tepat sasaran. Namun, dengan menjadi anggota DPD RI, saya mempunyai tanggung jawab dan tekad yang kuat untuk menjalankan misi ini dan merealisasikan visi saya dikemudian hari.

Jadi, pemberian beasiswa tepat sasaran akan menjadi misi saya yang paling pertama untuk mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia, pembangunan ekonomi serta pembangunan nasional.

Tuesday, November 29, 2011

Flash Back: IIW 2011

Seriously, been missing about my IIW friends lately.

Yesterday I managed to meet one of my marvelous friends, then we met at her campus, Bakrie University. We shared many stories there. Had a great time. And oh, thanks for the dim sum treat by the way! :D

Actually I will not elaborate times I spent with my friend in this post. I was just googling and then found this, perhaps you should take a look to this link :p

Serunya International Week 2011

Have I posted this link before? I think I haven't.

Hey look, even my mom commented on that article! *blushing*

Well, just wanna tell you that I actually pernah masuk artikel berita nasional LOL!!

See ya! ;)

Sunday, November 20, 2011

This One's for You and Me!

November 18, 2011
Grand Final Best Student 2011
Indonesia Banking School
Kemang, Jakarta Selatan


Awal gue ikutan ajang kompetisi ini karena gue melihat nama gue diantara 40 nama mahasiswa lainnya yang terpampang di setiap kelas, yang tersaring dari standar IPK tertentu. Dari 40 mahasiswa tersebut, kemudian disaring menjadi 10 mahasiswa (yang kemudian hanya 8 mahasiswa yang maju menjadi finalis) melalui penulisan essay ilmiah. Essay ilmiah tersebut dilanjutkan dengan mempresentasikan isi essay, debat terbuka, kelas-kelas kepribadian, Mini Expo, hingga pada akhirnya Grand Final.

Gue, mahasiswi dengan nilai akademik ngepas, yang pernah jadi mahasiswi begajulan dan absurd, yang masih menyimpan grade D dan E, somehow, I dont understand why, have become the "Best Academic 2011".

What??! You??? The WHAT??!!

Yes, me. The Best Academic.
Gue mengira gue bakal menyabet gelar Best Organizer 2011. Karena gue mengerahkan segalanya untuk Mini Expo. Gue juga mengerahkan segala keunikan stand, kreativitas tim dan kekompakan tim serta hal hal lainnya yang menurut gue dan (kebanyakan) orang lain berbeda dari stand lainnya dan gue-lah yang akan pulang dengan plakat Best Organizer. However, Allah wants me to win in a different way.

Dan seperti yang gue bilang sebelumnya, walau banyak orang bertanya-tanya kenapa gue memenangkan Best Academic, walau pada banyak yang heran kenapa gue ngga pulang dengan title Best Organizer, tapi gue sudah menang.



Hanny Rufaida, Wilda Syahnaz dan Cantik Mudia Ramadian.

Gue bakal gagal meng-handle Expo tanpa bantuan lo semua. Gue bakal makin panik dan pusing kalo gue mesti ke Ambass sendirian, cari kostum, dan merana diketawain orang orang karena gue jatoh kepeleset di depan banyak orang. Gue bakal desperate kalo ga tau siapa yang bakal meng-handle make up gue.

Selama perjalanan gue menjadi pemenang yang mengherankan ini, gue dapet semangat dan dukungan yang super dari kalian. I knew then, who stayed and who left. Gue menang karena bantuan dari kalian.

Gue seneng bukan main kenal orang orang seperti kalian. I feel blessed. So blessed. Thank You Allah.

Besties, YOU ARE THE TRUE WINNERS! :'D


Serta dukungan dan doa dari Anda. Taulah yaa siapa Anda. sampai detik terakhir sebelum saya masuk panggung, Anda masih menghubungi saya lewat BBM untuk menyampaikan kata-kata ynag cukup untuk saya ingat sendiri saja :)
Anda adalah orang pertama yang saya hubungi untuk mengabarkan kalau saya berhasil menjadi pemenang Best Academic. Ini kemenangan Anda juga. Makasi banyaaaakk udah bantuin yaaa ;)



This ones for you and me living out our dreams
We're all right where we should be
With my arms out wide, I open my eyes and now all I wanna see
Is a sky full of lighters, a sky full of lighters
Lighters - Bad Meets Evil ft. Eminem & Bruno Mars

*** *** *** *** *** ***


"Fany cantiknyaaaaaaa..."
"Kak, cantik deh lo, kak."
"Wooosss, ckck cantiiiikkk!!"
"Masya Allah, Fany! Sampe pangling, kamu cantik sekaliiii"
"Cantik kok, Fan. Beneran deh, ga lebay."
"...." (speechless pas liat gue, mungkin karena gue cantik banget hari itu.)


Pujian kata "Cantik" seperti kemarin ga bakalan ada tanpa Wilda yang berhasil nge dandanin gue. Maklum, I only dress like an ordinary for daily. Nothing's been really special.



BEST ACADEMIC INI juga buat Cantik Mudia Ramadian, Hanny Rufaida dan Wilda Syahnaz.
BEST ACADEMIC INI juga buat Anda.
BEST ACADEMIC INI juga buat Mamah dan Papah.
BEST ACADEMIC INI juga buat Elo, yang udah "mewarnai" foto gue di banner.
BEST ACADEMIC INI juga buat Elo, yang meremehkan gue selama ini.
BEST ACADEMIC INI juga buat Elo, yang gatau dimana saat gue butuh lo.

Oh, so you think you know me now
Have you forgotten how You would make me feel
When you dragged my spirit down?
But thank you for the pain, It made me raise my game
And I'm still rising, I'm still rising
So make your jokes, Go for broke
Blow your smoke, You're not alone
But who's laughing now, who's laughing now
So raise the bar, Hit me hard
Play your cards, Be a star
But who's laughing now, but who's laughing now
Who's Laughing Now - Jessie J
*** *** *** *** *** ***


Thank You. All of You.
Thank You, Allah.

Saturday, November 19, 2011

Behind All That "Best Academic 2011" Euphoria

Benar. Dibalik pria sukses ada seorang wanita yang mendukungnya untuk meraih kesuksesan yang diincarnnya. Dan Benar. Dibalik wanita sukses ada sakit hati dan suatu kekecewaan besar yang mendukungnya untuk meraih kesuksesan yang diincarnya.

Mungkin itu skeptis. Gue setuju. Gue memang skeptis.

Siapa sih yang ngga bangga menyabet suatu title dalam ajang kompetisi yang cukup bergengsi walau cuma di kalangan internal kampus? Walau itu bukan yang The Best Student of All. Walau itu hanya sekedar title "The Best Academic". Gue sendiri pun ga pernah menyangka bakal dapet gelar ini. Best Academic? Hell-o!! I dont think I'm smart that much.




















Ya, gue memang bangga. Ngga bohong.

Tapi ngga bohong juga, ada suatu kekecewaan dibalik rasa bangga yang gue punya.

Nyokap bokap ga ada yang nonton dan menyaksikan anaknya mendapat gelar Best Academic 2011. Bahkan ade gue yang satu kampus sama gue pun malah pulang dan ngga nontonin kakaknya berdiri tegang di atas panggung. Bokap ngga mau berkorban waktu sedikit dan malah ngajak ribut.

Bahkan saat sampai di rumah pun gue ga diberi selamat atau apapun. What the hell ever.

Beberapa orang yang selama ini gue anggap teman yang amat baik juga ngga meluangkan waktunya buat gue. Never mind. Gue masih punya teman yang sangat baik yang selalu ada pada saat saat dimana gue sangat butuh dorongan dan semangat.

Ya Rabb, semoga nikmat-Mu yang berupa sahabat sahabat ku ini dapat terus selalu ku nikmati...

Dan Anda. Saat saya meminta Anda untuk menonton saya, mungkin saat itu saya terlihat bercanda. Tapi percayalah, dalam hati saya sungguh ingin Anda datang dan melihat saya. Memberikan saya suatu kekuatan, dorongan, semangat. Lalu mengucapan Selamat. Kalau nanti Anda langsung pulang, saya ngga masalah. Yang penting Anda datang, memenuhi hasrat saya untuk bertemu Anda. Anda, yang telah membantu saya.

Gue bukan anak rantau. Gue ngga datang dari Padang, Manado atau bahkan Papua. Gue lahir di Rumah Bersalin Budi Kemuliaan (belakang Kantor Masa Depan gue, Bank Indonesia), Jakarta, tanggal 23 Mei, 21 tahun yang lalu. Gue tinggal di Slipi, Jakarta Barat selama 19 tahun lamanya, kemudian pindah menjadi commuter dengan tinggal di Jatiasih, Bekasi Selatan. Ini berarti, sebenarnya dari rumah ke kampus masih bisa dicapai dengan alat transportasi publik.

Gue ga ngerti kenapa tiba tiba gue ngetik paragraf yang diatas ini. Maksudnya sih cuma mau nunjukin, kalo sebenernya orang rumah bisa aja nonton gue. Kalo pada mau berkorban.

Anyway.

Saturday, November 12, 2011

Titik Dua Koma Atas Tutup Kurung

Saya bahagia kalo bisa ngobrol sama kamu.
Ngga bisa bohong, tiap malam kerjaan saya cuma nunggu kapan kamu menyapa.
Ngga mungkin bohong, tiap malam saya selalu coba curi waktu sibuk kamu buat bicara.
Sekedar saya tau apa kabar kamu hari ini.

Saya bahagia kalo bisa bantuin kamu.
Ingin rasanya menjadi bagian dari kamu.
Tau segala kesusahan kamu.
Dan membantu kamu sebisa saya.

Saya bahagia kalo bisa baca cerita kamu.
Merasa seperti kamu percaya sama saya.
Dan nyaman dengan saya.

Saya cuma ngga tau gimana memulainya.
Setengah dari perasaan saya ini sangat menggebu.
Dan setengahnya lagi sangat takut.
Takuuuuuuutttt sekali.

Mengejar materi dunia itu mudah buat saya.
Suatu saat nanti saya juga bisa terbang kemanapun yang saya mau.
Yang paling susah bagi saya adalah mengejar kamu.
Dan memenangkan kamu.

Saya bahagiaaaaaaaaa sekali sama kamu.
Bahkan hanya dengan memikirkan kamu, saya bahagia.

Kamu... kamu bahagia ngga sama saya?

Thursday, November 10, 2011

Overwhelmed of Happiness from These Heroes :')

November 9, 2011

Mini Expo. Acara kecil dan termasuk dari agenda acara Best Student di kampus gue. Alhamdulillah, stand gue rame sama mahasiswa dan mahasiswi (dominan) yang pada mau foto foto di Photo Booth yang sengaja gue buat secara sederhana di sisi kanan stand gue, yang niatnya memang untuk memanggil pengunjung ke stand gue. Ada juga sebagian lain yang sibuk main Mini Monopoly Game yang gue pajang lesehan di sisi kiri stand gue. Dan beberapa orang lainnya icip icip makanan dan minuman khas Sumatra Utara yang gue sajikan secara gratis, sambil baca baca booklet sederhana yang dibuat secara hand made oleh gue dan tim gue.

Yap. Tim. Gue ngga kerja sendirian untuk menghadapi event kemaren. Walau mungkin sederhana eventnya, kecil-kecilan (namanya juga mini), tapi gue paling ga bisa kalo apa yang gue kerjain ga sampe pengharapan gue. Gue mau stand gue rame, pengunjung puas dateng ke stand gue, ada komunikasi antara gue dan pengunjung, sampai akhirnya mereka sumbangkan suara mereka untuk gue.

Jadi? Jadi gue menerapkan prinsip "All Out". Dimana gue harus maksimal buat dapet apa yang gue mau. Maksimal niat, maksimal keluarin duit, maksimal nyari barang, dan maksimal minta bantuan. Hehe. Ya gak lupa berdoa dan minta doa juga, apalagi doa dari mama. Love you, mama...


November 10, 2011

Hari Pahlawan. Dan gue ingin sekali berterimakasih kepada orang orang spesial dibawah ini yang udah jadi pahlawan buat gue karena membantu gue untuk expo sehari yang lalu.


Mommy, Mommy, and Mommy.
Batak (Tapanuli Selatan), boru Daulay, kalo marah nyeremin, tapi pasti selalu sayang dan sabar dan kuat. Buat doa-nya yang magical. Dan gue gak akan pernah sukses tanpa doa dari mama. Mah, doain "pahlawan masa depan" cepet dateng juga dong hihi jadi malu :p

Daddy.
Jawa, kumisan, demen kucing persis kayak anaknya, kolot kalo diajakin ngomong, tapi tetep aja itu si papahe gue. Buat waktu, tenaga dan gesekan kartu kreditnya demi beliin gue barang kebutuhan expo (dan barang lainnya *sambilan*) hihi makasi ya paaaahhh *wink wink*

Teammate, Hanny Rufaida.
Makasi nemenin gue ke Mampang buat beli kue; pulang malem dan ngelanggar jam malam dari emak lo buat bantuin gue tulis-gunting-tempel; bangun pagi dan buru buru ke kampus; pinjemin pitcher, piring dan pisau buat kelancaran acara; serta moral support dan doa dari lo. I love you, bestie :')

Teammate, Wilda Syahnaz.
Makasi banyaaaakkk banget bisa nginep di kosan gue dan bantuin gue bikin booklet; bawain sedemikian banyaknya barang dari kosan ke kampus; di kampus bantuin dekor lagi dan semacamnya; dan yang pasti moral support saat lo bilang "jangan takut, kan ada kita" it was magical :') I owe you one thing, bestie.

Cantik Mudia Ramadian.
Panitia Best Student terselubung yang udah tau ga boleh bantuin peserta tapi tetep bantuin gue buat "kerajinan tangan". Sudah pasti gue berterimakasih yang tak henti buat lo, Di. Apalagi ulos pinjeman dari lo. Hug you, bestie :')

Andri Zainal.
Mahasiswa paling sibuk yang pernah gue kenal, sebentar lagi mau ke USA dan bercita cita jadi the Next Ambassador for the US. Pinter masak dan pandai bikin desain grafis. Board monopoly yang kalian sebut sebut bagus, colorful dan lucu itu adalah buatan mahasiswa ini. Paper pin HORAS!-nya juga. Udah dibuatin desain, di print-in, gamau digantiin dananya, dianterin pula barangnya dari Ciputat ke Kemang. Baik banget ya? Terharu :')

Indah Yuliana Pasaribu Bondar.
Best Academic 2010, Miss Batak Banget yang enaaaakkk banget buat diajakin brainstorm. Dari mulai buat tema essay sampe tema per-expo-an gue yang sempet bikin gue galau, gue selalu brainstorm sama dia. Ndah, nanti sebelum malam final gue mampir ke kosan lo lagi yaa :p

Bona Ade Putra Nugraha Pasaribu.
Anak Medan yang merantau ke Bandung. Kalo nge-tweet ga jauh jauh dari galau dimabuk skripsi, lol. Beberapa minggu sebelum expo gue udah brainstorm sama mahasiswa kece yang punya follower lebih dari seribu ini. Hasilnya, kiriman virtual "parsel" berisi info tentang Sigale gale dan Ulos sampe di email gue. Thank you, Sob! :D

Aldi Satria Kusuma.
Adek gue, dulu manggil gue Bunis dan gue manggil dia Badut (Badis Gendut), kelahiran 1993 yang juga mahasiswa di Indonesia Banking School. Kalo di rumah lagaknya kayak pakde - pakde, doyan ngomel dan demen nyuruh. Tapi kenapa kalo di kampus manis bener sih kayak anak TK kalo ketemu kakaknya? -____- anyway, dia udah berbaik hati nganterin motor dari rumah ke kosan buat gue bawa barang - barang expo dari kosan ke kampus. Makasi yaa, dut :)

Fajar Nur Alam.
Sobi gue banget semenjak SMP. Demen kucing, pelihara kucing, dan nama kucingnya sama-sama bernama Boy. Masih dalam level penggalauan semenjak lama putus (ayoo ayooo ada peluang nih, ganteng loh Fajar, kayak Bruno Mars. Lol). Sampe sekarang ga pernah gagal bantuin gue. Walaupun karena satu dan lain hal ahirnya bantuan dari si sobi gagal dipake. Tapi moral support lo ga pernah gagal dipake loh, Masbro :)

Silvia Rahmawati.
Makasi ya, Pi buat bantuan cari es batu sama Aqua di pagi hari. Gue bakal kelimpungan dan makin banjir keringet dingin kalo lo ga bantuin. Makasi yaaa :)

Fresnel Simon Jahya Papia.
Best Student IBS 2010. Aiiihh merasa terhormat nih brainstorm sama Best Student ;) Untuk brainstorm kreatif nya, makasih yaa freesss :D

Mahasiswa Manajemen 2008.
Eveline Jessica Lomak, buat pinjeman ulos-nya. Mahesa Matin Antasya, buat pose ngondeknya yang super sekali dan buat perutnya yang lapang untuk melahap bolu meranti di stand gue. Carissa Pratiwi, Rina Kartika Sari, Anysa Pratiwi Ramdania, dan Dian Nurul Fitria, buat support dan doanya. Dan buat para calon manajer lainnya, makasiiihhh :D

Dan buat semua pengunjung di stand gue yang udah berpartisipasi main monopoli, nyicip makanan ataupun foto foto di photo booth, and then vote for HORAS!. THANK YOU!



Tapi ini belum selesai. Malam Final masih menanti pada tanggal 18 November 2011. Gue masih butuh doa dan moral support dari kalian semua. :)


Oia, gue juga mengalami adanya support negatif. Gue ngga tau apa mungkin ada kolusi dari peserta lain, kerjaan pihak-pihak yang sirik sama gue, atau cuma iseng. Tapi makasih, foto gue di banner di isengin, digambar sedemikian rupa sampe seakan-akan gigi gue ompong. Gapapa, gue gapapa. Biar Allah aja yang bales. I take it as a support anyway. :)


And I want to thank you
For giving me the best day of my life
And oh, just to be with you
Is having the best day of my life
Dido - Thank You

Tuesday, October 11, 2011

Hi Risk, Can I Meet Return?

I've learnt something in Investment Management, a class--well I'm not supposed saying it's a class though; well it's a subject of my study--I'm currently running for this semester. It is said that there are two psychological types of investor: the risk averse, and the risk taker.

The Risk Averse investors tend to avoid any kinds of risks on their portfolio investment. There are some risks that I wont elaborate more on this post besides this one famous risk: Market Risk. If you wanna feed up your curiousity about what Market Risk is, I think you'd better do ask Uncle Google. This aint an economic blog post anyway, just trying to relate to :p

And the second type of investor is The Risk Taker. This kind of investor takes risks with the hope that he'll got the return of his portfolio investment equal (or even more) to the risks he took. To simplify: high risk, high return. He takes risks to get the return in the future. So what is this return gonna be anyway? Oh it can be coupons, capital gains, and dividends.

And why are you doing this relating-Investment-Management-to-blog-post anyway?

That's because I have taken a high risk, and hoping that I'll get a high return from the risk I just took.

And the risk you've taken?

Presenting my Essay Presentation on Best Student Competition (it's an internal competition actually, where the participants are chosen by their cumulative GPA through the semesters) in English!!!!
I don't mean to show off or else to you guys but really, I was just thinking that I have this little nibble ability in English so why cant I just give it a try on this competition?

Okay. But excuse me, what's the risk again?

You know. Making this presentation in English is quite simple though. I pick the simplest word and I get away from the confusing economic terms and names. And I'll explain them in the simplest words I may arrange.
AND THEN THE RISKS ARE... I'm so afraid of the judges. They're all my lecturers, they've gone abroad to work and to study in Germany or Australia or America or Netherlands or so. They must be so damn good in English and that they may find me arranging or saying wrong words, or severely, wrong grammar!!
PLUS... What if they ask me questions I cant answer? And even lame, what if the question itself I cant understand? What if they ask me "why'd you present it in English but your Essay is in a good Bahasa Indonesia?"?
PLUS... If I fail presenting this in a Very Good English, I may get minus or many minuses on my scores. And that I'll be failing for the next level of the competition.
PLUS... Some people will see me as a Miss-Show-My-English-Off but tell ya the truth I cant even do the best English. I cant even write a good article in English. Cant you see the risk?????

Err... yup but... let's say you are not failing. You're succeeded. And the return will be?

Well it's obvious that I'll get the plus points to my score and making my presentation differ to other competitors--which THAT I've been looking for. And also, it's for my very own self-actualization means that I actually use my little capability in English. Not only for blogging, but also for speaking and presenting an idea. Though I'm not writing the Essay in English.

Do you have plans?

I keep three plans. Plan A is presenting the whole package in English with the PowerPoint Presentation I made in English. Poles apart, Plan B is presenting the whole package in Bahasa with the PowerPoint I made in Bahasa (if some times I later I get really nervous and finally I become the risk averse investor). While Plan C is combining both language, in English and in Bahasa, with the PowerPoint in Bahasa. Seems like Plan C is more safe. Err, gonna consider about this very soon.



Oh well... Wish me luck.

Wish me a bunch of luck.

Monday, October 03, 2011

Sayap Sayap Patah

Wahai langit
Tanyakan pada-Nya, mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini
Begitu rapuh dan mudah terluka
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta
Begitu kuat dan kokoh
Saat berselimut cinta dan asa

Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu di dalam hati ini
Mengisi kekosongan di dalamnya
Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih
Menimbulkan segudang tanya
Menghimpun berjuta asa
Memberikan semangat juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira

Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam jiwa
Menghimpit bayangan
Menyesakkan dada
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa

Wahai ilalang
Pernahkan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini?
Mengapa kau hanya diam, katakan padaku!

Sebuah kata yang bisa meredam gejolak jiwa ini
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini
Sebagai pengobat rasa sakit yang tak terkendali

Desiran angin membuat berisik dirimu
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu apa maksudmu
Hanya menduga
Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana
Menunggumu dengan setia
Menghargai apa arti cinta
Hati terjatuh dan terluka
Merobek malam menoreh seribu duka

Kukepakkan sayap - sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu
Di sudut hati yang beku

Dia retak, hancur bagai serpihan cermin
Berserakan
Sebelum hilang diterpa angin

Sambil terduduk lemah Ku coba kembali mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin ku rengkuh
Ku gapai kepingan di sudut hati
Hanya bayangan yang ku dapat
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya

Tak sanggup kukepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah
Tertusuk duri yang tajam

Hanya bisa meratap
Meringis
Mencoba menggapai sebuah pegangan


KAHLIL GIBRAN

Tuesday, September 20, 2011

Making IT, Never Been Easy as Scrambling an Egg

For some theories of making decisions I've learnt, there are steps must go through before somebody finally make a decision. And for all I can recall, the steps are:
  1. Analyzing Problems. This means somebody is in the middle of a problematic situation, because a deviation of its standard, and seeking for the right MPC (Most Probable Causes) is extremely needed.
  2. Analyzing Decisions. In this step, the MPC is already known. Then, one has to analyze the right decision to take. The decision itself has to be efficient and effective.
  3. Analyzing Implementation. This is the last step, and it's done after one has the decision decided. In this step, one has to really consider both the benefit and the risk of the decision taken; and one has to really run the decision made.
Teknik Pengambilan Keputusan Class
Ir. Abdussalam, MM, Indonesia Banking School


And now, what is that theory above related to this post? Frankly, been trying to connect any theory I've learnt at the uni for each blog post :p

Well, as a future miss Manager who will take many critical decisions for the company, I am currently learning to take brilliant decisions for myself my future with also considering the benefit and the risk.

I DROP MY FINAL TASK AS A FINAL SEMESTER STUDENT.

Which also, if you'd like to read re-phrased:
I drop my proud to be a student who pass the uni for only three and a half year.
I drop my parents' proud for having their daughter pass the uni for less than four years study.

Believe me, this wasn't an easy decision to make at all.

Anyway. Let's speak Indonesia.
Kebandelan gue pada semester 4 bukan jadi alasan untuk gue ngga ikut skripsi. Soal dua mata kuliah gue yang masih D dan E itu bisa gue perbaiki dengan ambil kelas ekstensi di semester ini. Lalu, semester 8 gue bebas dan bener bener bebas--seandainya gue bener ambil. Biaya untuk bayar skripsi juga bukan alasannya. Bukan juga perlengkapan pendukung skripsi seperti laptop atau apapun, gue udah punya, Alhamdulillah.

"gw penasaran kenapa lw tunda skripsi lw?"
*deep inhale, smooth exhale*
Apakah itu sudah menjawab pertanyaan lo--helaan napas gue? Belum? Oke. Ini mungkin kedengarannya payah. Bahkan sangat payah. Hanya karena gue kehilangan ambisi dan ngga punya penyemangat.

"Tapi lo kan punya gue...."
Gue tau, gue punya sahabat yang baik dan pengertiannya naujubillah macem lo. Tapi gue juga tau, ada batasan bahwa ngga selamanya sahabat itu bakal ada untuk sahabatnya. Hey, ada si "abang" yang butuh lo perhatiin juga kan? ;)

"Untuk memulai memang susah, Fan, tapi saat udah dijalanin, Kakak yakin kamu mampu."
Untuk kali ini, Kak, aku sendiri ga yakin aku bisa.

"Payah! Payah!! Masa nyerah sebelum perang???"
Gue ngga nyerah! Gue cuma belom siap. Hahaha semoga itu berarti beda buat lo, sob, nyerah dan belom siap.

"Skripsi aja, Fan, kalo gagal tinggal SP."
Heh, sengkle lo! Mana ada skripsi di SP??
"Lo harusnya ngerti makna bahasa gue. Skripsi itu mudah."
Iya tapi menjadi susah ketika lo ga semangat untuk ngerjainnya.

"Kesempatan emas loh untuk lulus cepet, dan lulus 3,5 tahun itu ada value nya sendiri."
Ya, tapi...

Mungkin memutuskan untuk segera skripsi atau tidak bagi mahasiswa tingkat akhir seperti gue itu seperti memutuskan bagi yang berkepentingan untuk segera menikah atau tidak. We both really need to consider the risk and the benefit. It's not a short term plan--no. And when we decide, we decide for our future. Our very own future.

Ibel, Mahesa, semoga terus disemangati yaa sama penyemangat pribadi kalian! Ahiw.
Indah, semoga ambisi lo tetap berkobar yaa!


Jadi dengan ini,
selamat berjumpa skripsi, di semester lapan! :D

Sunday, September 18, 2011

I Lost My Ambition, Mum...

"Mah, Fany ga jadi skripsi semester ini ya. Lulusnya 4 tahun, deh."

"Kok gitu? Tenang aja ka, kalo soal biaya sih mamah ada. Ga usah dipikirin."

"Bukan."

"Terus? Kok ga jadi?"

"Ga semangat, mah. Ga ada semangatnya."

"Kenapa ga ada semangatnya?"

"*menggeleng dan mengangkat pundak*"


Kenapa ga ada semangatnya?

Hilang, mah. Gatau adanya dimana. Fany juga ga mau kehilangan semangat. Percaya deh, biasanya Fany selalu sanggup ngapa-ngapain sendiri. Fany kan mandiri, seperti yang selalu Mamah liat. Kesana kemari sendiri, ga masalah. Bahkan nonton konser Maroon 5 aja sendiri--ga masalah, yang penting ambisi Fany untuk bisa nonton Maroon 5 tercapai. Biasanya mau ujian apapun ambisinya tetap nyala, ga redup sekalipun. Mau ada yang semangatin kek, ga ada yang semangatin kek, bodo amat. Yang penting tujuan Fany tercapai dan harus tercapai. Tapi sekarang? Hilang, mah, gatau kemana.

Fany ga punya penyemangat, Mah.

Miss Manager :D

Menurut sebuah buku text book perkuliahan yang gue pernah baca berjudul "Management" oleh Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, definisi Manajemen adalah proses pengorganisasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Efisien dan efektif itu sendiri masing-masing adalah doing things in the right way and doing the right things.



Dan, seperti yang juga pernah gue pelajari waktu SMA dulu, Blablabla Fayol mengungkapkan bahwa fungsi manajemen dapat dirangkum dalam satu kata: POAC --- Planning, Organizing, Actuating, and Controlling. (If I'm not mistaken though. Oh c'mon, High School--it's been too long. I'm now almost graduate from the uni so.. well...)

Anyway. Planning is how you define your goals, strategy, and integrate your plans toward your goals. Organizing is how you define your to-do tasks, who doing this and that, how to do this and that, and decisions made. Actuating (or sometimes it's said Leading) is how you motivate your staff, influence other, communicate with other, and solve problems. While Controlling is to control, to rule, and to correct actual performance towards standards (I'd say towards the goals--whether the actual performance made help you to reach the goals or not).

Now, I want to explain deeper about the fourth Function of Management: Controlling. Controlling atau pengendalian, from my point of view, dapat dilakukan oleh beberapa pihak yang sering disebut stakeholder. Sejauh yang gue inget sih ada dua turunan dari stakeholder: primer dan sekunder. But I'm not going any deeper about each of the derivative of stakeholder. I'm just going to say that one of the stakeholder, besides the stockholder and the manager themselves (say, the stockholder is my parents dan the manager is me) is the people of the environment. Yup, "the people" here is YOU. YOU, readers, are now also contributing to control me having my goals achieved.

And how is it connected, from the theory I explained above to the real life? I mean, to my current activities and goals? Sebelum lebih jauhnya, seperti di kuliah Teknik Pengambilan Keputusan (TPK) yang tengah gue pelajari bahwa sebelum mengambil keputusan terdapat beberapa kriteria menyangkut baik atau buruknya keputusan itu dibuat, maka:

Nama: Diofany Hervilita
NPM: 200811026
Konsentrasi Jurusan: Manajemen Keuangan
(lalu merasa khilaf memilih Manajemen Keuangan)
IP Target Semester 7: 3,45
(terpaksa menyetujui ini karena dipaksa sama Mbak Ossi, dosen pembimbing akademik T___T)
Tantangan Bila Target Tidak Tercapai: Mengenakan baju pink, kerudung pink, celana pink, duduk di lobby depan IBS selama 3 jam alias menjadi Patrick!!
(ini karena warna pink adalah warna terakhir yang akan gue pilih dalam suatu urutan warna, dalam arti, ga terlalu suka pink)

dengan ini mengharapkan bantuannya untuk menggampar gue kalo kalo gue cuek dan lupa soal target gue. Dan mohon disemangati juga ya. Pake pom pom segede panci kalo bisa.

Amit amit jabang bayi, gue OGAH pake baju serba pink dan duduk di lobby selama 3 jam!!!

And umm, masalah sekripsi, (inhale, exhale) gue masih juga belom bisa memutuskan, apa ambil semster ganjil ini atau semester depan. *jedotin kepala*



HELP!!

Tuesday, September 06, 2011

Imagining

You're only just a dreamboat, sailing in my head
You swim my secret oceans, of coral blue and red
Your smell is incense burning, your touch is silken yet
It reaches through my skin, and moving from within
It clutches at my breast
The Corrs - Only When I Sleep


Udara bagiku adalah imajinasi.
Pelarian diri.
Penyelamatan jiwa sendiri.
Biarkan aku bercinta dengan imajinasi.





Oh simple thing where have you gone?

I'm getting old and I need something to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin
Keane - Somewhere Only We Know